Majelis Dhuha Bantul 11 Februari 2019 di Omah Kampung
Majelis Dhuha Bantul 11 Februari 2019 di Omah Kampung
Jl. Bantul Km 9 Bakulan Bantul Yogyakarta
Dzikir – Do’a – Ta’lim – Tambah Saudara
Majelis Dhuha Bantul 11 Februari 2019 di Omah Kampung
Jl. Bantul Km 9 Bakulan Bantul Yogyakarta
Dzikir – Do’a – Ta’lim – Tambah Saudara
BANTUL, (KR) – Majelis Dhuha dan Dzkir Kabupaten Bantul, Senin (23/3) lalu menyelenggarakan salat dhuha dan dzikir asmaul husna di kediaman Bupati Bantul Drs. H Suharsono, Jalan Yogya-Parangtritis Sewon, untuk memohon keselamatan dari Allah SWT bagi bangsa dan negara Republik Indonesia.
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati bersama istri, sekaligus sebagai tuan rumah, Wakil Bupati H Abdul Halim Muslih, Sekda Drs. Riyantono MSi, jajaran SKPD, camat dan lurah desa se Bantul serta seluruh anggota Majelis Dhuha Kabupaten Bantul.
Dengan salat dan dzikir tersebut Bupati mendoakan, masyarakat Bantul dan Indonesia pada umumnya selalu mendapat perlindungan dan keselamatan. “Dengan selalu berdoa dan memohon petolongan dari Allah SWT, kita merasa tenang dan lebih bersemangat menjalankan pekerjaan sehari-hari,” kata Bupati Suharsono
Serta Ustadz Muhammad Nur Hayid, pengauh acara Serambi Islam TVRI Naional yang dihadirkan dalam acara tersebut didampingi penggagas berdirinya Majelis Dhuha Bantul, H Buchori Al Zahrowi mengemukakan, gambaran daerah yang aman dan tenteram pasti penghuninya banyak orang baik di dalamnya, maka Insya Allah semua yang hadir dalam majelis salat dhuha ini adalah orang baik.
“Menjadi orang baik selain berguna bagi dirinya sendiri, juga berguna bagi orang banyak. karena orang yang selalu bertakwa kepada Allah dan Rasulnya, maka berkah dan ridhonya juga akan selalu tercurah kepada hamba-hambanya”, tegas Muhammad Nur Hayid.
Muhammad Nur Hayid menambahkan, majelis dzikir didirikan untuk merajud kebersamaan rakyat dan meningkatkan ukhuwah islamiah serta ukhuwah wathoniyah atau berbangsa, dengan meningkatkan kesadaran yang utuh akan keberagaman dalam hidup berbangsa dan bernegara. suatu perbedaan itu rahmat, bukan untuk saling bermusuhan. Majelis dzikir inipun merupakan sarana sebagai media konsultasi, untuk penyampaian problem sosial dan pengembangan jiwa atau entrepreneurship. Muhammad Nur Hayid juga mengajak semua umat Islam, agar melakukan salat dhuha minimal 2 rokaat sebelum melakukan pekerjaan.
Sumber : Kedaulatan Rakyat (Rabu Pon, 29 Maret 2017)
Pajangan ( KR ) . Pondok Pesantren Entrepreneur Ad-Dhuha dibangun untuk menyeimbangkan kualitas
manusia dalam kaitannya kehidupan di dunia dan akhirat. Sekitar 300 santri yatim-piatu yang ada di
Ponpes ini dididik untuk menjadi pengusaha, dengan jiwa dan konsep secara Islami.
Salah satu dewan pendiri, H Buchori AZ, Sabtu (25/5) dalam acara Memperingati 7 tahun gempa serta
rangkaian peresmian Pondok Pesantren Entrepreneur Ad-Dhuha di Bungsing Gowasari Pajangan Bantul
memaparkan santri Pondok Ad- Dhuha ini di biayai hingga perguruan tinggi. Setelah kuliah, mereka
dididik menjadi pengusaha bukan pegawai karena Indonesia membutuhkan pengusaha bukan pegawai,”
ujarnya.
Dijelaskan, salah satu penyeimbangan dunia-akhirat yakni mereka melakukan bisnis dengan konsep Islam.
Dalam ponpes juga ada Majelis Dhuha, yang berfungsi memberikan konsultasi bagi siapa saja yang
membutuhkan konsultasi bisnis. “ Kebanyakan mereka merupakan pedagang pasar, sayur, mie ayam dan
sebagainya. Setelah konsultasi antara 3-6 bulan, mereka sering mengalami kenaikan omzet,” tutur H.
Buchori.AZ
Adapun sektor yang sering di rambah santri ponpes, seperti ekspor handycraf dengan link dari Majelis
Dhuha. Santri juga diberikan materi khusus entrepreneur selain materi pondok pesantren pada umumnya.
Sumber : Kedaulatan Rakyat, halaman 3 Bantul, 27 Mei 2013.
BANTUL (KRjogja dot com) – Bagi Pengusaha Nasional, Sandiaga Salahuddin Uno, kesuksesan seorang pengusaha atau entrepreneur Muslim tak lepas dari campur tangan Allah. Selain bekerja keras etrepreneur harus rajin mengagungkan asma Allah. “Bila ingin sukses, etrepreneur Muslim harus memuliakan waktu Duha,” ujar Sandiaga Uno di sela-sela sharing entrepreneur di Pondok Pesantren Ad Duha Pajangan Bantul.
Hal itu sebagai salah satu pengalamanya saat mulai meniti karir sebagai entrepreneur sampai sekarang. PascaPHK yang dialami membuat dirinya berjuang keras menjadi pengusaha. Disamping itu ia tak lupa untuk selalu menjalankan salat Duha. Tak disangka, dengan terus berusaha dan melaksanakan salat Duha selama ini, ia pun merasakan perubahan dirinya yang sangat luar biasa. Kini Pimpinan PT Adaro Energy Tbk, salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia ini yang awalnya memulai karir sebagai entrepreneur dengan 3 karyawan kini jumlahnya mencapai 30.000 karyawan.
“Saya berharap sharing saya mampu memotivasi pengusaha atau calon pengusaha untuk memanfaatkan waktu Duha. Salat dan doa Duha memiliki makna yang sangat luar biasa,” tegas Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2005-2008 ini.
Sementara Pimpinan Yayasan sekaligus salah satu pengurus Pondok Pesantren Ad Duha Pajangan Bantul, H Buchori AZ mengaku senang dengan kedatangan pengusaha tingkat nasional Sandiaga Uno. Apalagi dalam sharing pengalamannya sangat memotivasi. “Ini sangat luar biasa, orang terkaya nomor 37 di Indonesia saja sukses karena rajin salat Duha. Ini patut menjadi contoh dan teladan bagi kita semua,” jelasnya. (Usa)